Lima Puluh Lima

1562 Kata

Hoek ... Hoek .... Samar terdengar di telinga Hiro, ketika pagi ini ia masih dengan mata memejam. Meraba-raba sisi ranjangnya yang ternyata kosong. Tidak ada sang istri di sana. Panik. Ya, begitulah Hiro jika tak mendapati Sakura di dekatnya pasti tiba-tiba merasa ada hal yang kurang. Mata yang tadi memejam sempurna, kini telah terbuka. Belum sepenuhnya. Mata sipit dengan kernyitan di kening menandakan jika sang empunya tengah bingung mencari sesuatu. Ke mana perginya Sakura? Hiro bertanya. Hoek ... Hoek ... kembali suara seseorang tengah muntah terdengar dari arah toilet. Gegas Hiro bangkit dari berbaringnya. Memijit pelipis sebentar sembari menurunkan kedua kaki menginjak dinginnya lantai di jam dua pagi. Menyeret kakinya dengan tergesa menuju kamar kandi. Benar saja, di sana Hiro mel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN