Reiner mengerjapkan matanya mendengar ucapan Papa Aryo barusan. Ketika pintu kamar pria paruh baya itu tertutup Reiner bahkan masih menatap ke arah yang sama saat Giska sudah memeluknya dan mencium pipinya karena senang. Reiner seperti orang linglung dan Gerka malah tersenyum lebar melihat reaksi Reiner dan Giska. Bagaimana tidak linglung, apa yang Reiner dengar itu tidak ia sangka karena Reiner pikir Papa Aryo masih menolaknya. Papa Aryo saja masih membawa-bawa nama Albert dalam percakapannya sehingga Reiner pikir posisinya masih sama. Namun ada yang Reiner lupa kalau ia sudah menyerahkan segala usahanya lewat doa-doanya. Ada campur tangan kekuatan yang tidak terlihat mata yang turut menggerakkan hati pria paruh baya itu. "Aku gak salah dengar barusan kan, Hon?" Reiner bertanya pada Gi

