Reika menghindu dalam-dalam aroma tubuh Javas yang sudah lama ia rindukan. Reika memeluk erat Javas. Tiga bulan ini Reika tidak bisa tidur dengan baik dan hari ini semua seakan terbayar lunas. Gerakan sebuah tangan besar yang memeluk erat pinggangnya membuatnya sadar bahwa apa yang sedang ia alami bukanlah sebuah mimpi. Reika merasa tadi tertidur nyeyak sekali dan rasanya ia belum rela kehilangan semua ini.
Reika perlu ke toilet. Reika perlahan mencoba melepaskan diri dari pelukkan Javas tanpa membangunkan pria yang sedang tertidur lelap itu namun sayangnya gerakkan Reika tetap membuat Javas terbangun.
"Kamu mau kemana?" Javas bertanya dengan suara serak.
Reika menatap Javas yang masih memejamkan matanya saat bertanya padanya, "A-aku mau ke toilet.."
Perlahan Javas melepaskan Reika da
