Rea menganggap Rio adalah mahasiswa baru dan pura-pura tidak kenal, itu demi melupakan kejadian yang menimpanya dan juga bisa fokus dalam belajar. Akan tetapi Rio sepertinya sangat terpukul mendapatkan hal seperti itu. *** Rio masih melangkah sempoyongan menuju ruang kelas, saat sampai, dia membuka pintu perlahan, seperti tidak sanggup untuk membukanya. Di dalam kelas, dia memberi senyum pada dosen lalu berjalan biasa agar tidak ada yang curiga tentang kesedihannya, dia menuju kursi belajarnya. "Rio, kok kamu bisa lebih dulu masuk kelas?" tanya Kevan dengan berbisik. "Kamu harusnya tau, kalau cowok itu kencing cuma sebentar. Aku juga males cuci tangan," jawab Rio sambil menyentuh pundak Kevan, dia mencoba menghibur diri, karena kenyataannya tidak seperti itu. "Huh, jangan sentuh aku.