Erwan, dan Vania sudah berbaring bersisian di atas ranjang. Kepala Vania berada di atas lengan Erwan. "Nia senang tinggal di sini?" Erwan terdengar bergumam manja. "Heum," kepala Vania mengangguk. "Senang tidur dipeluk Abang begini?" Erwan mendekap Vania dengan lebih rapat. "Heum," kembali kepala Vania mengangguk. "Nia juga senang dicium Abang, heee .... " Vania mendongakan kepala, lalu tersenyum memperlihatkan gigi kelinci, dan gingsulnya. Erwan mengecup puncak hidup Vania. "Nia sukanya dicium di mana?" Tanya Erwan. "Ehmm, dari ujung kaki sampai ujung kepala," jawab polos Vania. "Tidak malu lagi ya kalau Abang lihat ininya," Erwan menyentuh bagian bawah perut Vania. "Kata Abang'kan, dosa kalau Nia menyembunyikan dari Abang, dari pada dosa, malunya dibuang ke laut aja, ya kan