“A-Adzriel ....” Lylia seketika membeku ketika melihat sosok Adzriel berdiri di depan pintu rumah. Mengerjapkan mata berulang kali, hingga sisa air mata di kelopak matanya terjatuh. “K-Kok di sini? Ngapain?” tanya Lylia. Pria itu menunjukkan ponsel dengan panggilan yang masih terhubung. Sementara Lylia ... Melihat namanya tertera pada layar tersebut malah menutup mulut dengan kedua tangan. Benar-benar tak habis pikir pada kebodohannya saat ini. “I-itu ... Astaga, Adzriel, maaf. Aku bener-bener gak tahu kalau salah sambung. Aku kira itu nomor Kak Indri, karena posisi pesan kalian atas-bawah. Maaf, Zriel, maaf,” ucap Lylia benar-benar penuh rasa sesal. Wanita itu tidak ingin ada kesalahpahaman lagi seperti kejadian sebelumnya. Sehingga ia memilih menjelaskan, walau Adzriel tidak bertan