25 : Kita yang tersesat

1126 Kata

Tak terhitung lagi detik, menit, jam, dan bahkan hari yang terlewat. Kedua mata indah yang dirindukan itu masih terpejam dalam damainya tidur bersatu dengan suara alat yang mengiringi nafas wanitanya. Phill dan Maxy sama-sama memprioritaskan Belle dalam hidup mereka. Kata menyerah tidak lagi terbesit dalam pikiran serta hati mereka. Perbaikan hati ingin mereka lakukan agar mencapai kebahagiaan yang diinginkan mereka. Suara lirih Kim selalu berhasil meruntuhkan pertahanan air mata Phill ketika menunggu di rumah sakit. Jawaban yang selalu diberikan Phill adalah pelukan erat untuk anaknya, karena Phill tidak tahu kapan Belle akan sadar dari tidur panjangnya itu. Disingkirkan seluruh pekerjaannya dulu kepada asistennya yang lain dan Maxy juga fokus menunggu kesadaran Belle. Dia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN