Dikara kembali duduk setelah menyelesaikan presentasinya. Pandangannya menyapu tiga pengacara yang kini tenggelam menelaah dokumen PowerPoint yang baru saja ia paparkan. Dalam hati, ia berharap mereka mampu melihat itikad baik yang telah ia curahkan. Ia memperlakukan seluruh proses ini layaknya sebuah transaksi bisnis penting—dengan strategi matang dan tujuan jelas untuk meraih hasil yang ia inginkan. Rencana yang ia ajukan bukan sekadar bantuan sementara. Dikara ingin mereka menyadari bahwa yang ia tawarkan adalah dukungan jangka panjang. Ia bahkan menegaskan dalam presentasinya bahwa Juwita dan anak-anaknya bisa tinggal di rumah pinggir pantai itu sampai pemulihannya benar-benar seratus persen, tanpa adanya batasan waktu. Liam tampak membalik halaman dokumen dengan santai, sesekali mem

