Juwita duduk di hadapan dokter ahli bedah sarafnya. Ia mencoba menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan padanya. Kali ini bukan tentang kehidupannya sebagai Jelita, melainkan tentang satu ingatan yang muncul—ingatan ketika dirinya menjadi seorang Jelita. Ia menceritakan satu memori yang begitu jelas tentang perpisahan di bandara, saat dirinya mengucapkan perpisahan dengan sang mantan suami. Ia ingat siapa pria itu, juga kenyataan bahwa mereka telah bercerai dan hidup terpisah. Kemudian ia menjabatkan perihal momen-momen aneh yang sering terjadi belakangan ini. Ketika pikirannya tanpa sadar mengembara, melakukan sesuatu yang tidak ia ingat seharusnya. Juwita mencoba menjelaskan, mungkin yang ia lakukan di alam bawah sadarnya itu, karena apa yang Jelita lakukan di amsa lalu. Ia bahkan me

