Monika dan Keterbiasaan

1002 Kata

Setelah beberapa waktu, Clara mencoba berdamai dengan keadaan. Meskipun seringnya ia merasa percobaan demi percobaan yang ia lakukan itu selalu gagal, tapi ia tak mau berhenti dan tetap berusaha. Ia masih belum mau ditemui oleh siapa pun kecuali Naren, pengacara, atau Anrez. Untuk bertemu ibu atau adiknya, Clara merasa belum sanggup. Entah, padahal seharusnya, dua orang itu bisa saja jadi support system baginya, tapi Clara belum mau bertemu dengan mereka. Bangun pagi, ia biasanya akan sedikit bersemangat. Siang hari, masih begitu. Tapi, kemudian jika menjelang sore, menuju malam hari, ia agak kesulitan mengontrol kesedihannya. Entah, aura senja selalu membuatnya merasa sedih tiba-tiba. Semangat pagi yang menggebu, seperti jadi hilang, mengabu. Itu terjadi berulang-ulang, tapi beruntung

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN