Setelah berhasil dietmukan Ronald dan pasukan suruhan sang paman, San kembali. Paman dan bibinya San menyambut San dengan sukacita. Seolah San baru saja sampai di rumah mereka. "Kamu ini. Tidak kangen pada bibimu? Walaupun Bibi berbohong, seharusnya kamu tidak langsung kabur. Kamu sudah menyakiti hati Bibi." San hanya tersenyum tipis menyambut pelukan sang bibi. Ya, meskipun kasih sayangnya terhadap sang bibi tak berkurang karena kebohongan itu, tapi tetap saja, itu masih membuatnya merasa kesal. "Maafkan Bibi, ya. Sekarang kan, kamu sudah bisa pulang. Jangan marah, ya." Bibinya memperlakukan San masih sama. Seperti memperlakukan seorang anak kecil yang manja. "Iya. Aku akan segera pulang dan Bibi, Bibi harus ingat ini. Bibi jangan pernah melakukan hal semacam itu lagi. Jangan berboh