Xabiru terang-terangan memasang wajah datar ketika Renata datang menghampirinya. Wanita itu berlari-lari kecil karena sepatu heels yang dikenakan. Wajahnya jangan ditanya, sudah tersenyum sangat manis dari kejauhan.
"Aku pikir tadi salah orang. Nggak nyangka banget bisa ketemu di sini." Renata terang-terangan menunjukkan sikap yang sangat antusias itu.
"Ada apa? Aku buru-buru mau pulang, udah ditunggu istri aku." Xabiru bertanya sekaligus memberikan informasi jika ada batasan yang harus wanita itu jaga.
"Ah iya, aku sudah tahu kalau kamu sudah menikah. Jahatnya nggak ngudang, kan kita temen." Renata tertawa palsu menutupi rasa kesal di hati. Wanita itu memegang lengan Xabiru saat menyebut kata teman.
"Cuma nikah di KUA aja. Belum acara resepsi." Xabiru menyahut singkat, sedikit menjau
