Bab 44. Rindu Yang Terlambat

1263 Kata

Bastian mengenggam ponsel di tangannya begitu kuat. Amarah dan keterkejutan itu nyata pada bola matanya. Terkejut saat mendengar suara seorang pria yang mengangkat teleponnya pada ponsel Grey dan melontarkan kalimat ancaman yang membuatnya sangat emosi. "Siapa pria itu? Kenapa bisa bersama dengan Grey? Apakah selama seminggu ini Grey bersama pria itu? Apa yang mereka lakukan?" Semua pertanyaan itu berkecamuk dalam benak Bastian. Memaksa emosinya naik hingga ia lampiaskan dengan menendang meja kerjanya. "Nggak bisa aku biarkan. Greysia, sudah mulai berani kamu ya." Bastian mengertakkan giginya kuat, ia tidak bisa bekerja jika pikirannya kacau seperti ini. Padahal biasanya ia tidak terlalu peduli dengan wanita itu. Namun, kini ada seorang laki-laki yang terang-terangan mengibarkan bender

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN