"Untuk lukanya cukup dalam, namun untungnya tidak melukai organ vital. Saat ini pasien banyak kehilangan darah dan saat ini kami membutuhkan transfusi darah golongan O karena stok golongan darahnya kosong. Apa disini ada kerabat yang bisa membantu?" Penjelasan dari dokter itu membuat helaan napas kedua orang tua Xabiru cukup berat. David segera mengangguk cepat-cepat sebagai jawaban. "Saya Papanya, golongan darah kami sama," ujarnya sangat cepat. "Syukurlah kalau begitu, setelah ini kami akan melakukan operasi kecil. Tuan bisa melakukan pengecekan terlebih dulu dengan Suster." David lagi-lagi mengangguk, pria itu menatap wajah Widia yang sangat resah itu. Ia menariknya ke dalam pelukan seraya membisikkan kalimat menenangkan. "Oh ya, Tuan. Apa disini ada yang bernama Grey?" tanya Dokte