Tujuh bulan kemudian. Atala menghirup udara di pagi hari dengan rakus seolah tidak ada hari esok lagi untuk menghirup nya dengan nyaman. Di lihatnya kebun luas di belakang rumahnya yang sudah lama kosong, tidak ada lagi tanaman yang di tanam di sana, di penuhi dengan rumput liar yang tumbuh sangat subur. Padahal, dulu pas awal pertama kali ia datang kemari, ada banyak sekali buah-buahan yang di tanam, semuanya tertata tapi dan tampak sangat cantik. Tidak seperti sekarang ini, tapi baginya tak apa. Dirinya sudah lega saat ini, di mana tak lagi kata lingkungan, ataupun perjanjian dalam kehidupannya. Bahkan, tak ada lagi yang menderita di rumah ini, hanya mungkin ada sedikit rasa kesepian yang di rasakan oleh Erlangga. Tapi ia percaya, itu tidak akan lama lagi. Bukan depan, akan ia pastikan

