Suasana ruang makan siang ini sangat hening, bahkan tidak ada seorang pun yang berani memulai pembicaraan maupun acara makan siang. Keberadaan Erlangga di tengah-tengah keluarga Atala benar-benar membuat suasana terasa sangat berbeda. Mencekam dan juga dingin. "Ini apa? " Bisik Erlangga pada Alvaro yang tengah duduk di kursi sebelahnya sembari menunjuk sup bayam yang di sajikan Ratna untuknya. "Sup bayam, " Jawab Alvaro dengan nada suara yang biasa, membuat semua orang langsung menatap ke arahnya. "Enak di makan? " Sahut Erlangga lagi, masih dengan cara berbisik. Alvaro menoleh ke arah sang ayah, sejak kapan papa nya tersebut suka berbisik-bisik, toh juga biasanya suka berteriak keras layak nya toak. "Kenapa bisik-bisik? " Tanya balik Alvaro merasa heran dengan sikap sang papa. "

