Kalah

1077 Kata

Setelah semalaman tidak memperdulikan Rangga, akhirnya aku bisa kembali pada pekerjaanku. Memasukkan baju ke dalam koper seperti kataku kemarin. Berpura-pura dinas ke luar kota dalam urusan bisnis. Akan seperti apa nantinya, entahlah. Aku hanya perlu bersiap saja, kan? Baru saja aku ingin berangkat dan menarik koper, Rangga yang masih tertidur mengigau memanggil namaku. "Nadia, istriku," paraunya lirih. Aku ingin tak peduli, namun melihat dia menggigil membuat aku mengalah ego dan menghampirinya. Meletakkan punggung tanganku ke dahinya. "Auw! Kau panas sekali," tuturku langsung berlari ke kamar mandi, dan kembali dengan air hangat di baskom. Aku mengompresnya. "Rey!" teriakku karena aku tidak bisa menghampiri Rey yang ada di depan pintu. Rangga terus menahan dan menggenggam tanganku.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN