Berada di dekat Rangga adalah hal paling menenangkan bagiku, suatu hal yang paling aku harapkan bisa merasakannya setiap saat. Dan hari ini, detik ini, aku tidak menyangka akan sampai di titik ini. Menenangkan kepalaku di dadanya dengan tenang dan damai. Selama apapun yang aku mau. Pria yang awalnya ku fikir dosenku, tidak ku sangka adalah kakak pahlawan ku dulu. Pria yang ku sangka hanya akan menjadi sahabat di kala aku sedih saat bersama Vian, tidak ku sangka akan menjadi suamiku. Aku pernah marah pada takdir, pada orang tuaku yang telah melahirkan aku dan pada diriku sendiri yang bodoh. Namun saat ini, aku benar-benar menyesali perbuatanku itu dan meminta maaf pada semuanya. Harusnya dari awal aku mengerti, tidak ada nahkoda hebat yang terlahir dari laut biasa, tidak ada pul