Akhyar tersenyum menyeringai melihat wajah Ola yang meringis. “Aku tau apa yang kamu inginkan, Ola,” ujarnya sambil dengan cepat melepas seluruh pakaiannya. “Mas!” pekik Ola. Ola tersenyum melihat ulah Akhyar. Akhyar memang tidak bosan-bosan bercinta dengannya. “Tadi belum sempurna, Sayang. Aku juga belum memakai parfum yang kamu beli,” kilah Akhyar yang kini sudah polos tak berbusana, seraya menyingkap selimut tebal yang menutupi polos Ola. Ola lirik milik suaminya yang sudah menegang. Tegang mengacung sempurna, yang tak lama lagi akan menghujam tubuhnya tanpa ampun. Ola sangat menyukainya. Benda yang selalu membuat hari-harinya bahagia dan sempurna. Akhyar menundukkan tubuhnya menindih tubuh Ola. Dia buru perut Ola dan mengecup-ngecupnya lembut. “Tetap di situ, anak-anak,” ujarnya

