POV Ilana "I-buuu." Aku menghela napas panjang begitu sambungan terputus, jika bukan karena ibu terus memaksaku menghubungi Pak Adam, tentu saja aku tak akan pernah menghubunginya. Ibu yang tengah berdiri menghadap kompor seketika menoleh. Ia menyerok udang yang digorengnya, mematikan kompor lalu berjalan kemari, menatapku begitu penasaran. "Jadi bagaimana, La? Apa bosmu itu mau datang?" tanyanya dengan raut penasaran. "Iya, dia mau datang karena menghargai undangan kita," jawabku jujur. Tapi rasanya tidak nyaman memintanya ke sini. "Syukurlah jika dia mau datang, ibu ingin berterimakasih padanya karena berkat bosmu itu, tidak terjadi hal serius padamu, La." "Aku keguguran, Bu." Aku mengingatkannya dan ibu langsung mengangguk. "Iya ibu tahu, Nduk, kamu keguguran. Maksud ibu, kamu ma