Raras membuka pintu ruang kerja yang didesain secara apik dan mewah milik Divo. Wajahnya datar dan dingin. Laki-laki itu langsung menyingkirkan berkas yang berada di tangannya, mengalihkan perhatiannya dari tabel laporan keuangan ke wajah cantik itu. "Wow? Raras, aku sangat tersanjung melihat kau mendatangiku, tiga bulan menghilang dan datang tanpa diundang, kau memang penuh kejutan, Raras." Divo tertawa. "Aku tak butuh basa-basimu, sekarang aku ingin tau semua kebenaran melalui mulutmu sendiri." Raras menatap lurus mata Divo, laki -laki playboy itu tersenyum sumringah tanpa dosa. "Kebenaran yang mana? Aku tidak merasa berbohong kepadamu, kecuali pengakuan cintaku padamu." Raras mendecih dengan semua omongan tak penting Divo, mengeluarkan berkas di tangannya yang berhasil dianalisanya