Soekarno-Hatta International Airport, satu bulan yang lalu. Meta duduk di samping Damar, saling bergenggaman tangan. Entah kenapa hari itu rasanya Meta ingin melupakan segala hal pahit saat dirinya belum mengenal Damar, ingin memaafkan semua kekhilafan yang Damar perbuat padanya dan sang Ibu. “Bapak sehat-sehat ya...” ujar Meta, tulus. “Iya, nduk. Pasti. Tenang saja.” “Kamu juga sehat-sehat. Rukun-rukun dengan suamimu.” ujar Damar lagi. “InshaaAllah Pak.” “Bapak minta maaf ya nduk...” “Sudahlah Pak. InshaaAllah Meta sudah ikhlas dengan semua hal yang terjadi di hidup Meta. Yang penting sekarang Bapak sehat. Itu cukup buat Meta.” “Iya nduk.” “Bapak tinggal sama siapa di Jogja?” “Sendiri.” “Anak-anak Bapak ga ada yang ikut Bapak?” “Ga ada nduk. Mereka semua di Manokwa