LIMA PULUH LIMA

1483 Kata

Empat bulan berselang. Hari masih menunjukkan pukul 4.30 pagi, bahkan waktu subuhpun belum menyapa, tetapi Meta sudah memulai kegiatannya di dapur rumah mereka. Meta terkekeh saat membuka oven yang berada di salah satu sisi kabinet dapur, ia pikir ayam panggang yang dibuatnya semalam masih bersisa, ternyata bahkan loyangnya sudah entah dimana. Jelaslah, resep ayam pangang Senja memang luar biasa. “Sayang?” tegur Ian yang baru saja melewati pintu dapur. “Hey baby... Kok udah bangun?” “Kebangun, kamu ga ada.” “Dirga sama Borne kayaknya juga udah bangun, lampu kamarnya udah pada nyala.” “Oh. Tumben ya?” “Banget! Biasanya musti digedor-gedor dulu.” Ian terkekeh. Entah apa yang terjadi pada keempat Abang angkat Meta itu, jika istri Ian belum mengeluarkan pekikannya tak satupun d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN