Aku Seorang Pengantin Satu jam sudah lewat dan orang tuanya sama sekali tidak datang, dadaku sudah sakit menahan kepalanya dari tadi. “Biar aku saja yang gendong,” ucap Tae Wang dan mengambil anak itu. Baru saja pindah satu detik yang lalu anak itu langsung menangis, aku mengambilnya lagi dari tangan Tae Wang dan kembali membuatnya tertidur. “Halo,” ucap seseorang yang bahkan aku tidak mengenalnya. “Iya, kamu sudah membawanya?” tanya Tae Wang dan dia langsung memberi sebuah map. “Sekarang kalian tinggal berfoto,” ucap Tae Wang, dia pria kelima? Tapi kenapa wajahnya seperti bos yang tersiksa. Aku mengangguk dan langsung mengambil foto kami, tidak ada ekspresi sedikit pun di wajahnya, setelah selesai dia langsung pergi. “Dia bos dari perusahaan mana?” tanyaku pada Tae Wang. “Perusahaa