Cemburu

1030 Kata

Cemburu Mereka diam dengan tangan yang menopang dagu masing-masing, melayaskan mata terhadap satu sama lain lalu berdecit akan kekesalan yang mereka tidak terima, aku menghela napas. Kali ini mereka telah melewati batas, kupegang bahu Chaing He yang tampak kekar. Manik mata yang tampak indah itu menatap sang empunya tangan yang berani memegangnya. “Sudah, kalian berdamailah.” Penjelasan yang baru saja diberikan tadi hanya dianggap omong kosong belaka, mungkin bagi mereka itu adalah masalah terbesar yang bahkan tak bisa dimaafkan. Kini kedua tangan masing-masing mengepal erat layaknya akan menumbuk seseorang, kemeja lengan panjang yang mereka gunakan tampak kusut akibat kekesalan yang dialihkan ke telapak tangan. “Oke, sebaiknya kita pulang sekarang.” Kutinggikan suaraku membuat mereka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN