Diet “Kamu yang memintanya, maka habiskan. Aku sudah menguras tenaga memasak itu.” Aku kan tidak menyuruh dia masak, makan mentah juga lebih enak kok, aku menggeleng dan dia menghela napas. “Perutku sudah terasa penuh, jika dimakan terus apa kamu mau melihatku mati kekenyangan?” Dia tersenyum dengan pandangan seperti kosong. “Baiklah, aku akan membuangnya.” “Jangan, kamu makan, makanan tidak boleh dibuang. Cepat makan, aku akan menyuapimu,” ucapku langsung menyendok satu bakso dan memasukkannya ke mulut dia. Dia mengunyahnya dengan sedikit kesal, aku menyendoknya lagi lalu memasukkan ke mulutnya sampai berulang kali, dan membuat mulutnya penuh. “Satu biji lagi dan ini akan habis, buka mulutmu." Dia berteriak tidak jelas, aku membuka paksa mulut itu dan memasukkannya dengan sempurna.