Kita tak bisa mengendalikan siapa yang berteriak paling keras, tapi kita bisa memilih siapa yang kita dengarkan. *** Gedung Bareskrim yang berdiri kokoh di tengah hiruk-pikuk ibukota seakan menelan setiap langkah yang menuju ke dalamnya. Entah apakah karena masih pagi maka suasana terasa terlalu hening, atau memang orang-orang di sini sebegitu seriusnya. Eldra duduk di sebuah kursi panjang, menunggu pengacara sekaligus ayah mertuanya tiba. Kemeja putih dan celana bahan abu gelap berpotongan fit body yang dipadankan blazer hitam sederhana tampak elegan di tubuhnya. Tangannya menggenggam tumbler kopi yang sesekali ia sesap nikmat. Wajahnya tenang, namun kedua tangannya saling menggenggam di pangkuan—menyiratkan rasa tak nyaman yang tak sepenuhnya bisa ia sembunyikan. Di sisi lain ruangan