74: RESURGENCE

1285 Kata

Bayangan masa lalu yang kembali hidup sering kali lebih menakutkan daripada mimpi buruk yang tak berujung. Karena kali ini, mereka bukan sekadar kenangan—mereka adalah ancaman yang nyata." *** Sepuluh menit menjelang meeting, kursi-kursi di ruangan nyaris terisi penuh. Ditya sengaja menahan langkah berhubung bintang utama selalu hadir belakangan. Begitu bukan? Ditya merangkul Eldra, memaksanya berjalan sesantai mungkin. Kalau perlu, biarlah para pejabat hadir lebih dulu. Pandangannya sesekali melirik ke arah pemuda itu dengan ekspresi yang masih percaya tak percaya. “Kenapa, Dad?” “Yang Abang pakai, barangnya Dave semua?” “Bukan, Dad. Abang pesan. Soalnya barang-barang Papa dibawa Oma ke Ubud setelah Papa Ga ngelamar Mama.” “Terus?” “Abang minta Oma, Papa Davi, dan Mommy Diva video

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN