141:BEFORE VOWS

2545 Kata

Sometimes, the bravest love is the one that fights quietly behind the curtain. H-1 pernikahan. Sofi melangkah santai menuruni anak tangga. Ia mengenakan kaftan satin lembut berwarna putih keperakan dengan surainya yang mengalir terurai ke bahu. Tangan kirinya menggenggam ponsel, sementara yang kanan menenteng botol minum. Semakin mendekati lantai dasar, suasana yang lebih ramai membuatnya menyunggingkan senyum. “Lho kok turun lagi, Kak?” tanya Meta. Perbincangannya dengan Niken-sang ibu mertua-dan Debby terjeda sejenak. “Mau ngambil air sama kepingin ngemil deh, Mi,” jawab Sofi. “Pudding-nya Oma, es krim, dan buah potong kayaknya segar.” “Sini, Oma potongin puddingnya,” tanggap Niken. Ia mengambil sebuah kotak makan, sementara Sofi mengeluarkan seloyang pudding vanilla jeruk dari kulk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN