101: BLOOD ON THE ARM, TRUTH IN THE HAND

1305 Kata

Justice doesn’t always come swiftly. But when it does, even the devil cannot escape. *** “Kamu pikir aku akan membiarkanmu?” desis Marcello. Belum Dirga menjawab, Ditya dan Aldin mendekati Eldra. Ditya melepas dasinya, membebat lengan Eldra yang terluka. Sementara itu, petugas keamanan berusaha melepaskan cengkeraman Eldra dari kerah orang bayaran Sonny. Eldra benar-benar menahan diri untuk tak menghilangkan nyawa siapa pun malam itu. “Bahkan saat putramu sekarat, kamu masih tidak memprioritaskannya?” balas Dirga, sinis. Marcello tak menjawab, hanya tatapannya yang tak sedikit pun bergeser dari wajah Dirga. Di saat yang sama, suara sirine khas samar merayap di udara. “Tolong bawa Eldra ke rumah sakit!” pinta Dirga pada Ditya dan Aldin. “Pa?” “Nanti Papa menyusul, boy. Papa perlu m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN