Some love is best left unspoken, allowed instead to echo softly among the cliffs and the morning mist. *** Hari ketiga di Tiongkok, perjalanan dari Shenzhen ke Guilin dimulai pagi hari. Kabut tipis masih menggantung di udara saat kereta cepat meninggalkan Stasiun Shenzhen. Jendela besar di sisi kanan mereka memperlihatkan lanskap kota yang perlahan berganti menjadi pedesaan. Interior kereta tersebut modern, tenang, dan bersih, namun perpindahan kecepatan dan getaran halus dari lintasan agak mengganggu bagi Sofi. Ia menyandarkan kepalanya ke bahu Eldra, matanya terpejam, namun keningnya tampak mengerut. “Baby?” Eldra menunduk, berbisik di dekat telinganya. “Are you okay?” “Hmm … agak mual aja,” lirih Sofi, tanpa membuka mata. Eldra merogoh saku celananya, meletakkan sebungkus permen mi