192: BISMILLAH, LONDON

1840 Kata

Stars in our arms, dreams in our eyes, and London in the flight plan. *** “STARS!” Anta dan Alta menghentak-hentak riang saat mendapati sumber suara di layar tablet Dirga. Sementara di depan sana Arna berjoget-joget senang melihat reaksi keponakan kembarnya. “Yaaah, OnkelNa ngga bisa ikut. Padahal kangen banget sama double A,” ujar Arna lagi. “Kakakakaka,” celoteh Anta. “Habrum!” timpal Alta. “Perasaan makin jadi roti sobeknya, Stars. Makin bulet-bulet anak Onkel.” “Baaa!” ujar Alta. Arna menutup wajahnya, lalu membuka kembali seraya menirukan kata Alta tadi, menghadirkan senyum dan ekspresi riang dari si kembar. “Nanti di London main sama OnkelYa dan MamangSam ya? Banyak kok Uncle dan Auntie-nya Anta dan Alta di sana,” ujar Arna lagi. “Oke, Onkel.” Eldra yang menyahut, mewakili

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN