136:THE FIRE WE LEFT UNCHECKED

2069 Kata

Yang dibiarkan tidak selalu membaik. Kadang, ia justru membesar, liar, dan membakar lebih banyak dari yang seharusnya. *** “Assalammu’alaikum,” sapa empat bocah yang mengunjungi penthouse Pranata Sabtu pagi itu. “Wa’alaikummussalam,” jawab ketujuh penghuninya. Andien bergegas menghampiri, menyambut keempatnya. “Mama Papa ngga ikut?” tanya Andien. “Shopping dulu, MaDien!” jawab Yuka. Ia menghentak-hentakkan kakinya, berharap sepatunya lepas. Masalahnya setiap kali Yuka menarik perekat sepatunya, sedetik tangannya terangkat, strap itu justru menyatu kembali. Kesabaran bocah itu memang sangat diuji oleh alas kakinya sendiri. “Yuka nanti ngumpet di kulkas kan?” Andien terkekeh. “Kulkasnya kosong, MaDien.” Aya-si Sulung-berusaha menterjemahkan maksud Yuka. “Yuka bisa ngumpet di sana kal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN