186: HOLD ON, TWINNY

1553 Kata

Even when apart, their hearts still beat in sync—two souls once cradled in the same silence. *** Sofi memandangi Anta yang tertidur usai menyusu langsung. Ia mengecup sayang, lalu menyandarkan Anta di dadanya, menepuk-nepuk pelan. Tubuh mungil itu tampak tenang, hanya penutup mata yang membuat iris indah sang bayi tak nampak—membuat hatinya terasa perih. Di hadapannya, lampu-lampu biru masih menyala lembut dari double phototherapy unit. Suara monitor sesekali bertumbukan dengan tangis bayi lain, namun Anta tetap diam, seperti mengerti mamanya akan meninggalkannya dan tak ingin membuat Sofi khawatir. Sofi melekatkan pipinya dengan wajah Anta, memberi kecupan-kecupan kecil di bahu, lengan, juga jemari sang bayi. Tak lupa pula menghidu dalam-dalam wangi Anta yang begitu menenangkan. Tangan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN