17: REASON

1892 Kata

Mengatakan ‘I trust you’ itu mudah bukan? Namun, bagaimana dengan pembuktiannya? *** Jakarta, beberapa tahun lalu. “Tidak bisa, Pak Ian. Saya tidak bisa menghubungi siapa pun.” Langit sore itu kelabu, seperti firasat buruk yang menggantung di udara. Di ruang guru, Ian berdiri tegang di depan wali kelas Sofi, mencoba memproses kabar mengejutkan yang baru saja didengarnya. Ia datang untuk menjemput Sofi, namuj justru mendapati situasi meresahkan. “Saya sudah mencoba menghubungi Anda dan maminya Sofi, tetapi tidak ada yang bisa tersambung,” ujar sang wali kelas. Suaranya terdengar penuh rasa bersalah. “Orang itu bilang kalian mengalami kecelakaan, dan Sofi harus segera ke rumah sakit.” Wajah Ian memucat. Perasaan cemas dan amarah bertabrakan di dalam dadanya. “Dan orang itu menunjukkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN