Shaka dan Anya dipanggil oleh para orang tua yang berkumpul di sebuah restoran di Plaza Senayan. Mereka diajak bergabung dengan keluarga yang sudah berada di mal sejak pukul sepuluh pagi, tentu saja untuk berdiskusi tentang acara perkenalan keluarga sekaligus lamaran mereka. Untungnya, Shaka dan Anya sudah selesai makan siang, meskipun mereka harus mengorbankan waktu yang semula ingin digunakan untuk menonton. Jakarta di Sabtu siang cukup padat, bahkan untuk jarak yang tidak terlalu jauh antara Plaza Indonesia dan Plaza Senayan. Perjalanan yang seharusnya hanya memakan waktu dua puluh lima menit itu berubah menjadi hampir satu jam karena macet. Walau menyetir sendiri tanpa Edo, Shaka santai saja tanpa menggerutu melewati kemacetan, selama ada Anya disampingnya, pokoknya aman. Mereka akh