Akhirnya

1630 Kata

"Demi apa! Maksudnya Abang, Abang Shaka, Adek?" Dhevi terperanjat, matanya membelalak lebar seakan tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Anya yang duduk di hadapannya mengerutkan kening, sedikit kesal dengan reaksi berlebihan sahabatnya itu. "Ya iyalah Abang siapa lagi? Abang siomay?!" tanya Anya judes. Belum sempat Anya menanggapi, Dhevi sudah melompat dari kursinya dengan gerakan cepat lalu pindah ke sebelah Anya. Kursi besi tempatnya duduk bergeser keras menimbulkan suara berdecit yang membuat beberapa pengunjung menoleh ke arah mereka. Anya yang kaget langsung mengerjapkan mata. "Bisa kalem dikit nggak sih lo? Lo itu lagi hamil," omel Anya sambil melirik perut Dhevi yang hanya terlihat seperti orang buncit saja, seperti kebanyakan makan. "Tenang aja, anak Adek di peru

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN