Shaka berdiri di depan lobby restoran, berbicara dengan petugas valet sambil menyerahkan bukti parkir mobilnya. Anya berdiri beberapa langkah di belakang, memperhatikan gerak-geriknya dengan penuh rasa penasaran. "Pak Shaka nyetir sendiri? Bukannya tadi Edo juga nyusul ke sini?" pikir Anya sambil menggigit bibirnya. Tapi dia menahan diri untuk tidak bertanya. "Nanti juga ketahuan," batinnya mencoba menenangkan rasa ingin tahunya. Tak lama kemudian, Demian keluar dari restoran, menyusul mereka. Berbeda dengan Shaka, Demian tampak santai tanpa perlu berbicara dengan petugas valet. Melihat itu, rasa penasaran Anya tak tertahankan lagi. "Pak Dem sama siapa?" tanya Anya, sedikit mencondongkan tubuh ke arah Demian. "Sama Jaka," jawab Demian santai, menyebutkan nama sopirnya kakaknya. "Sudah