Pagi ini, Shaka sudah berada di ruang kerjanya sejak pukul sembilan. Alih-alih mengenakan pakaian kerja seperti biasa, ia hanya memakai celana training dan kaos oblong. Hari ini, ia memutuskan untuk berkantor dari rumah. Perutnya masih terasa kurang nyaman, sedikit kembung meski tadi malam sudah minum obat sebelum tidur. Jadi, ia ingin melihat kondisi tubuhnya dulu. Kalau menjelang makan siang nanti sudah merasa lebih enakan, barulah ia akan pergi ke kantor. Shaka bersandar di kursi kerja ergonomisnya yang empuk dan nyaman. Kepalanya terasa sedikit berat, tapi malas rasanya untuk benar-benar beristirahat. Ia membuka ponselnya, mengecek w******p seperti biasa. Tidak ada pesan yang menarik. Sepertinya semua chat hanya percakapan biasa—tidak ada yang mendesak atau penting. Lalu, ia teringat