"Ya udahlah, lupain aja. Aku mau makan ini di tempat dudukku dulu,"pamit Leah, tanpa sedikit pun memberi jawaban atas pertanyaan Demian. Ia benar-benar membiarkan pria itu tenggelam dalam kebingungan, membiarkan Demian berusaha mengingat sendiri apa yang sebenarnya pernah dia lakukan kepada Leah, dan sempat membuat Leah sangat kesal saat itu. Memang ucapan Demian kala itu tidak sepedas yang dia ucapkan tadi, tapi apa yang Demian lakukan selanjutnya, sulit Leah maafkan, diabaikan itu benar-benar tidak enak rasanya, dan Demian sama sekali tidak minta maaf setelahnya. "Le..." suara Demian menahan langkah Leah. Leah menoleh. "Apa?" tanyanya sambil memegang piring makanannya. "Angkat teleponku, dong. Setidaknya balas chat-ku," suara Demian terdengar lebih pelan, hampir seperti permohonan.