Demian sudah bersiap - siap ke kantor. Sejak habis subuh tadi, ia sudah mandi dan bersantai di kamar sambil menunggu waktu sarapan. Sambil menonton balapan Formula 1 di TV, ia sesekali mengecek email pekerjaan. Ia juga sudah membuka w******p, tetapi belum ada pesan masuk yang ditunggunya. Lagi pula, ini masih pagi. Leah baru menjanjikan mereka bertemu saat makan siang, jadi tidak mungkin juga ia mengabari sekarang.
Demian bangkit dari tempat tidur. Ia masih mengenakan celana pendek dan kaus, tinggal menggantinya dengan pakaian kerja sebelum turun ke lantai bawah.
Dari jendela kamarnya, ia melihat Yanto sedang membersihkan mobil. Tak ingin berlama - lama, ia pun segera bersiap sebelum turun menemani mamanya sarapan.
Saat tiba di ruang makan, meja sudah tertata rapi dengan hidangan sarapa
