"Mamaaaaa... ada uler! Huhuhu... aku dipatok ular, jahat banget sih! Kan sakit!" Anya menangis tersedu-sedu sambil mengusap tangannya yang katanya dipatok ular. Dia bilang sakit, tapi tubuhnya diam membeku, hanya suara tangisnya yang memenuhi ruangan. Air matanya mengalir deras, membasahi pipi, bahkan hidungnya terasa mampet. "Astagfirullahaladzim... Gue cuman mimpi? Alhamdulillah enggak beneran," gumam Anya dengan napas masih tersengal. Dengan tangan gemetar, ia mengusap air mata yang jatuh hingga membasahi bantal. Seketika, ia duduk dan melihat sekeliling, memastikan bahwa ini memang hanya mimpi. "Maaf ya Allah... Nggak akan bilang Mita ratu ular lagi," ucapnya dengan wajah penuh penyesalan. Ia yakin mimpi buruk itu adalah balasan karena terlalu sering menyebut-nyebut Mita sebagai r