Rupanya kehidupan Vita belum sepenuhnya bisa jauh dari teror yang selama ini ia anggap berakhir. Sang ayah yang ia pikir sudah melupakan hubungan ikatan darah di antara mereka, rupanya tidak seperti yang dipikirkan. Lelaki itu ternyata masih mengincarnya. Itu terbukti ketika di satu sore lelaki itu datang berkunjung dengan sang ibu. Ekspresi ramah tampak di wajah keduanya. Namun, hanya Bu Ranti yang terlihat tulus. Tidak dengan Pak Sudibyo yang terlihat hanya sedang berakting, dan tidak pandai melakukannya. Vita bisa melihat itu. Ia menyadari kedatangan kedua orang tuanya pasti memiliki maksud tertentu, yang berkaitan dengan praktek pesugihannya yang sepertinya belum dituntaskan atau mungkin tidak akan bisa tuntas. "Maaf karena waktu itu kami tidak menghadiri pernikahan kalian. Ibu h