Tak ada Laras di ruang tamu. Padahal gadis itu masih di sana ketika semua orang keluar. "Laras!" "Laras!" Semua orang memanggil nama gadis itu. Tapi, tak ada respon atau balasan darinya. Semua panik dan heran, bagaimana bisa gadis itu menghilang. Padahal tadi ia terlihat frustrasi karena suaranya yang mendadak hilang. Pikiran buruk pun menyergap semua orang. Mereka khawatir kalau Laras berniat melakukan hal buruk pada dirinya sendiri. Tak ada tempat di semua sudut rumah, baik di dalam atau di luar luput dari pencarian mereka. Bahkan, tanah kosong di belakang rumah yang hanya ditanami pohon mangga, mereka susuri demi mencari Laras. Tapi, hasilnya tetap nihil. Laras menghilang. "Pak, gimana ini? Laras, Pak?" Ratapan Bu Bani membuat kecemasan Pak Damar semakin menjadi. Lelaki it