49

1008 Kata

Hari sudah pagi, Dini sudah membuka kedua matanya dengan pelan. Pandangannya beredar menatap ke seluruh ruangan untuk mencari tahu dimana Dini saat ini berada. Ayu masuk ke dalam kamar membawa satu gelas teh hangat dengan bubur bumbu kaldu ayam untuk Dini. "Sudah bangun? Bagaimana istirahatnya malam ini?" tanya Ayu pelan kepada Dini. Kedua mata Ayu langsung basah. Mata indah Dini yang selalu di tatapnya sejak bayi kini bisa di tatap kembali. 'Gadis ini benar-benar Dini, anak kandungku. Tidak salah lagi. Batinku bicara baha Dini adalah anakku, darah dagingku,' Ayu membatin di dalam hati sambil menatap sendu wajah Dini. Dini tersenyum. Wajah pucatnya sudah sedikit menghilang. "Terima kasih Bu, sudah menolong Dini," lirih Dini berucap sambil meringis menahan keram di perutnya. DEG!!

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN