Ellaine berjalan dengan elok menuju barnya yang terletak di basemen hotel, bar yang telah berkembang pesat di Jakarta itu menjadi tempat favorit Ellaine untuk melepaskan penat setelah bekerja atau bila ia sedang banyak masalah. Bar dengan motif ukiran seni mandala itu telah banyak di renovasi di berbagai tempat, ruangan yang dulunya hanya muat oleh tiga ratus orang kini lebih luas dan diisi dengan kursi dan beberapa sofa lagi. Ellaine benar-benar memperhatikan bar yang ia dirikan dengan baik, bahkan pegawainya yang semula hanya lima orang kini bertambah menjadi lima belas orang. Ellaine melewati orang-orang yang tengah mabuk di siang bolong seperti ini, bahkan Ellaine bisa melihat para tamunya berasal dari kalangan atas yang mencari hiburan di tempatnya. Dari kejauhan Ellaine bi