“Kamu masih mikirin hal itu Rafa?” tanya Ellaine. “Nggak juga sih, cuma saat itu aku memang ngerasa nggak berguna sama sekali jadi pria. Padahal aku sudah janji sama Hans untuk melindungimu, aku bahkan nggak sanggup melihat matanya” jawab Rafael mengenang empat tahun semenjak terakhir para penguntit itu meneror mereka. “Ada sesuatu yang mengganggumu, Ell?” tanya Rafael penasaran, “Nggak biasanya kamu murung begini” lanjutnya lagi. Ellaine menghela napas panjang di pelukan Rafael, “Ehm, akhir-akhir ini aku sedikit bosan dengan pekerjaanku jadi…” jawab Ellaine. Rafael terdiam saat Ellaine tak meneruskan kalimatnya, ia tahu Ellaine sangat banyak di tekan oleh keluarganya dan hampir empat kali dalam seminggu Ellaine minum-minum berat sampai mabuk. Rafael tak sampai hati bila