Ellaine terdiam di tempat dia berdiri, matanya lurus menatap sosok pria yang terduduk lemas jauh di depan matanya. Enggan sekali ia datang menghampiri pria asing itu, namun gelagat dan irisan wajahnya mirip dengan seseorang yang ia kenali. Makin Ellaine mendekat, makin terdengar pula rintihan dari sosok tersebut. Ellaine segera berlari mendekat tatkala ia menyadari siapa gerangan sosok itu. “Hans! Hans, kau.. astaga kau kenapa?” jerit Ellaine bingung melihat sahabatnya merintih kesakitan. Ellaine memegang wajah Hans yang berkeringat, wajahnya sangat pucat bagai mayat. Hans sama sekali tidak merespon sentuhan Ellaine, mulutnya tetap terdiam namun wajahnya jelas-jelas menahan sakit yang teramat. Ellaine melihat tangan Hans yang terus-terusan memegangi pinggangnya, Ellaine