Ellaine kembali cemberut saat orang yang di harapkan datang adalah Hans atau Rafael malah Bryan, pria menjengkelkan itu duduk di sofa berwarna cream lembut di ruang tamu. Mata Bryan tak terkesan menatap lurus pada pandangan di depannya. Sesekali dia melirik wajah Ellaine yang menegang, segaris senyuman mengukir tipis di wajah Bryan. Wajah tampan keturunan Inggris itu memang terlihat lebih menawan dan gemas untuk di lewatkan, sudah banyak sekali perempuan yang terpikat karena ketampanan yang nyata terpancar dari wajah Bryan. Bila di bandingkan dengan Andre, memang nggak ada apa-apanya sih. Wajah Andre malah terkesan orang Asia yang memiliki mata agak sipit dan berkulit halus. Kenapa bisa Ellaine tak terpikat pada Bryan padahal secara harta, Bryan jauh melebihi aset milik Andre.

