Janu. Saat aku mendarat di Kota Semarang, aku dibombardir dengan pesan dari Amira, Tania, dan bahkan Bella. Bahkan orang lain mengirimiku pesan, menanyaiku tentang seorang wanita misterius yang pernah bertemu denganku. Tentu saja, Amira menuduh bahwa itu jelas-jelas Bella. Aku bingung tentang apa yang mereka bicarakan, tetapi begitu aku membuka ponselku, aku melihat gambar Bella dan aku di konvensi di Jakarta. Kami tidak sendirian, tentu saja, kami bersama Niko dan dua orang lain yang berada di belakang. Foto itu tidak intim, tetapi kami sangat dekat, dan kami sedang berbicara. Foto itu pasti diambil tepat setelah aku menciumnya, tapi itu masih cukup untuk membuat orang bertanya-tanya siapa dia dan apakah hubungan kami lebih dari itu. Namun, bukan itu masalahnya. Amira berasumsi bahw
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari